Amasng Kota Utara -- selengkapnya...

Artikel

Sejarah Desa Amasing Kota Utara

26 Agustus 2016 15:38:09  Administrator  23 Kali Dibaca 

GAMBARAN UMUM DESA AMASING KOTA UTARA

A. Sejarah Desa Amasing Kota Utara

Sulit rasanya, apabila sejarah desa Amasing Kota Utara dilepaskan dari awal mula terbentuknya komunitas masyarakat di desa ini. Dapat dilihat dari hikayatnya, desa-desa yang berada di sepanjang Sungai Inggoi (Kali Inggoi), merupakan saksi bisu dari panjangnya perjalanan sejarah kesultanan Bacan atau sering disebut dengan Limau Seki. Desa Amasing Kota Utara, juga dahulunya belum bernama seperti sekarang yang dikenal.

1.Sejarah Singkat Sosial Masyarakat

Sejak kepemimpinan pertama seorang Dzuriyat Nabi Muhammad SAW, bernama Syaikh Muhammad Noh bin Jafar Sadik di Makian Tahane (Dauri) dalam misi ke-Islam-an di sana, dan menetap cukup lama hingga menikah dengan seorang perempuan asal Tahane, dengan pernikahan tersebut sang Syaikh dikaruniai 4 orang  anak yang tertua bernama Sayyid Husen Muhammad Al Bakir. dalam pengelanaannya menyebarkan ajaran kakek buyutnya, 3 orang anaknya diberikan tugas menyebarkan ajaran Islam di daerah-daerah yang lain, sedangkan Sayyid Husen tetap di pulau Mara (Makian). Sang Sayyid yang diberikan misi oleh ayahnya Syaikh Muhammad Noh bin Jafar Sadik memerintah daerah Mara (Makian) kemudian menikah dengan seorang perempuan bernama Tupawa atau sering dinamakan masyarakat lokal sebagai Boki Tupawa. Mereka membangun fondasi kepemimpinan di Makian hingga mendirikan sebuah Kedaton dan Masjid sebagai sentral aktifitas masyarakat dalam menupayakan kesejahteraan. Kemudian negeri itu dikenal dengan sebutan Limau Sigara Dolik Mara.

Mengingat misi ke-Islam-an yang harus disebarluaskan ke berbagai pelosok negeri, sang Sayyid dan permaisurinya Boki Tupawa bersama perangkat adat menginisiatif perpindahan pusat pemerintahan dan tetap menjadikan Makian sebagai awal mula. Persiapan-persiapan telah dibuat dengan menumpangi 4 armada sang Sayyid melakukan perpindahan tersebut bersama permaisuri, perangkat adat dan Hulu Balang. 4 armada tersebut, adalah Armada Babide yang ditumpangi sang Sayyid dan Boki Tupawa, Armada Panwala dan Aramada Pancala sebagai pengawal, serta Aramada Dayoang sebagai pembawa logistik perjalanan. Perjalanan yang tidak mudah dengan gelombang laut yang besar menyebabkan armada harus menyinggahi beberapa pulau sebagai Baitul Istiraha tempat persinggahan. Adapun tempat-tempat persinggahan itu, adalah Talimau, Moari di sungai Boki, Kasiruta dan kemudian ke Limau Seki sekarang Bacan.

Di pulau Kasiruta sang Sayyid bersama permaisuri menetap hingga memiliki 5 generasi kepemimpinan pada Limau Sigara Kasiruta yang kurang lebih 265 tahun lamanya. Singkat cerita, pada generasi ke-5 yang saat itu dipimpin Sultan Alaudin, terjadi Territory Clashes (benturan teritori) yang dikenal juga dengan peristiwa Ruba Cala. Pada akhir kepemimpinan sultan Alaudin di Kasiruta, dengan sekelumit persoalan negeri berupa teritori sang sultan kemudian bersama hulu bala melakukan perpindahan ke negeri Seki Batengra dengan mendayung armada ke negeri Bacan. Di sinilah awal Sultan Manijak de Seki Batengra.

Negeri yang pertama kali dipijaki sang sultan di tanah Bacan, adalah salah satu wilayah yang terletak di administrasi Desa Amasing Kota Utara atau yang sekarang bernama Asombang. Sebelum perpindahan, daerah ini termasuk dalam wilayah Ambasoya dipimpin oleh seorang Datu atau Sangaji, yang saat itu sebagai Sangaji, adalah Patra Alam Samargalila. Dalam rentang waktu yang cukup lama, sosial masyarakat Bacan, mengalami interaksi sejarah hingga sekarang. Pada akhirnya menyebabkan ketersebaran masyatakat yang bukan hanya berdiam diri di tanah Bacan (Amasing Kota Utara-Pen) namun juga memperluas daerah kekuasaannya sampai ke  beberapa daerah di Maluku Utara dan juga daerah-daerah lain di luar Maluku Utara. Hal yang serupa juga terjadi bagi komunitas masyarakat dari suku yang berbeda, datang entah dari mana, dan kemudian berdiam diri di tanah Bacan khususnya Amasing Kota Utara, hingga saat ini, jika kita membuka lembaran sejarah sosial masyarakat Amasing Kota Utara, maka akan kita dapati bukan hanya komunitas Bacan di sana, juga termasuk beragam suku-bangsa juga mendiami Desa Amasing Kota Utara.

2. Desa Amasing Kota Utara

Sebelumnya bernama Desa Amasing Kota Utara, daerah ini merupakan Dua Dusun yaitu Dusun Rawabadak dan Dusun Babide yang masih merupakan wilayah administrasi dari Desa Amasing Kota, Kemudian dimekarkan pada tanggal 29 November 2006 menjadi Desa Amasing Kota Utara dengan karteker Kepala Desa Partama Bapak Suhaem Abdullah, yang pada saat itu sebagai ketua Dusun, ditunjuk oleh kepala Desa Amasing Kota Bapak Abdulkahfi Iskandar Alam untuk mejabat mulai tanggal 29 November 2006 sampai Tahun 2008. kemudian dilakukan pemilihan Kepala Desa Pertama pada Tahun 2008 dan terpilih Bapak M. Zain Djauhan (Alm) sebagai Kepala Desa definitif pertama, menjabat dari tahun 2018-2014. Pada Tahun 2015 Desa Amasing Kota Utara dijabat oleh karateker Kepala Desa yaitu Bapak Indra Faris Karim, selama 3 Bulan lamanya dan pada Tahun 2016 karateker Kepala Desa Amasing Kota Utara  dijabat oleh Bapak M. Satir Usman, kemudian pada Bulan Desember 2016 diadakan Pemilihan Kepala Desa Serentak Tahap Pertama dengan 3 calon Kepala Desa yakni Bapak M. Zain Djauhan, Bapak Muhammad Daeng Umar, Bapak Agussalim Melmanbessy.

Dalam pemilihan tersebut Bapak Agussalim Melmanbessy terpilih sebagai kepala Desa Amasing Kota Utara, dan dilantik pada bulan Januari 2017 dengan masa jabatan 2017-2022.  Di bulan November tahun 2022 pemerintah Kabupaten Halmahera Selatan lewat Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) melakukan pemilihan serentak tahap pertama Kepala Desa di beberapa Kecamatan, termasuk Kecamatan Bacan, Desa Amasing Kota Utara pada tanggal 18 November 2022. Pada pemilihan tersebut yang maju bertarung dalam PILKADES Amasing Kota Utara adalah; Usman Djauhan S.Pi, Agussalim Melmanbessy, Husni Maulasa dan Muhammad Dg. Umar, melalui mekanisme demokrasi maka tepilihlah Usman Djauhan S.PI sebagai Kepala Desa Amasing Kota Utara periode 2023-2028.

Adapun Kepala Desa  yang pernah memimpin Desa Amasing Kota Utara adalah:

Nama-nama Kepala Desa Amasing Kota Utara dari Masa Ke Masa.

No

Nama

Jabatan

Masa Jabatan

Keterangan

1

Suhaem Abdullah

Plt Kepala Desa

2006-2008

Hidup

2

M. Zain Djaohan

Kepala Desa

2008-2014

Meninggal

3

Indra Faris Karim

Plt Kepala Desa

2015

Hidup

4

M. Satir Usman

Plt Kepala Desa

2016

Hidup

5

Agussalim Melmanbessy

Kepala Desa

2017-2022

Hidup

6

Usman Djauhan

Kepala Desa

2023-2028

Menjabat

Selain itu, masih banyak Pekerjaan Rumah pembangunan berdasar kajian strategis dari beragam sektor yang belum selesai. Lihat saja pada sebagian besar tata pemukiman Desa Amasing Kota Utara merupakan peninggalan Desa induk yaitu Desa Amasing Kota. Sedangkan warga di Desa Amasing Kota Utara setiap tahunnya mengalami peningkatan, baik dari warga asli Desa Amasing kota Utara maupun pendatang dari berbagai suku di Indonesia. Maka keselarasan pembangunan yang berkeadilan sangat dibutuhkan masyarakat Amasing Kota Utara saat ini dan untuk kedepan.

Mayoritas penduduk desa Amasing Kota Utara beragama  Islam dan terdiri dari berbagai macam suku, diantaranya suku Bacan, Makian Kayoa, Tobelo Galela, Ambon yang merupakan percampuran suku Austronesia-Papua, Madura, Buton, Bugis yang merupakan rumpun dari suku-suku Deutro-Melayu, dan suku Jawa yang merupakan suku terbesar di Indonesia. Berbagai macam suku-bangsa yang mendiami Desa amasing Kota Utara ini, adalah dampak positif dari Desa Amasing Kota Utara dalam menyusun Platform Pembangunandan pembinaan masyarakat di Kabupaten Halmahera Selatan, serta program pembangunan yang membuka kemungkinan setiap masyarakat mengambil manfaat kehidupan di dalamnya.

Percampuran masyarakat di Desa Amasing Kota Utara, turut mempengaruhi polarisasi kehidupan, baik ekonomi, politik, sosial maupun kebudayaan. Dengan begitu indikator keragaman Indonesia dengan prinsip hidup rukun, telah ada dan terjalin lama di Desa Amasing Kota Utara. Selain itu, kesenjangan ekonomi di Desa Amasing Kota Utara tidak terlalu terasa. Desa Amasing Kota Utara di dalamnya tidak ada masyarakat yang sangat kaya, juga tidak ada masyarakat yang sangat miskin. Sumber penghidupan masyarakat Amasing Kota Utara, adalah mengandalkan sektor perikanan, pertanian dan perdagangan dalam bentuk UMKM (usaha mikro kecil menengah).

 

Kirim Komentar


Nama
No. Hp
E-mail
Isi Pesan
  CAPTCHA Image [ Ganti gambar ]
  Isikan kode di gambar
 


Statistik Penduduk

Arsip Artikel

Agenda

Sinergi Program

Aparatur Desa

Back Next

Info Media Sosial

Wilayah Desa

Lokasi Kantor Desa


Kantor Desa
Alamat : Jln. Babide RT.02RW.02
Desa : Amasing Kota Utara
Kecamatan : Bacan
Kabupaten : Halmahera Selatan
Kodepos : 97791
Telepon :
Email : amasingkotautara@gmail.com

Statistik Pengunjung

  • Hari ini:247
    Kemarin:368
    Total Pengunjung:3.330
    Sistem Operasi:Unknown Platform
    IP Address:18.189.194.34
    Browser:Mozilla 5.0